Jumat, 18 Mei 2012

"Rencanaku tidak lebih indah dari rencana Tuhan" cerpen by : Nova Karlasemi


malam ini kuputuskan untuk tidak tidur cepat seperti biasanya . Aku ingin terjaga sampai pukul 12 malam nanti . hmmm, Aku ingin menjalankan rencanaku yang telah Aku susun sejak 2 hari yang lalu .Besok adalah hari spesial , yaa besok adalah hari jadi 1 tahun hubunganku dengan dhika . Entah apa yang membuatku ingin hari jadi kali ini haruslah yang paling spesial diantara hari jadi hari jadi kami yang sebelumnya.

teng.. teng ! teng.. teng !
Jam besar di ruang tengah berbunyi , menunjukkan waktu tepat jam 12 malam .
Kuraih handphoneku yang Aku letakkan di meja kecil dekat tempat tidur , bergegas jari-jariku ini dengan lincah mengetik sms untuk Dhika "happy anniversary honey , i wish.. " ketikan sms ku terhenti karena getaran handphonepku, menandakan ada panggilan masuk , tertera "withheld" nomornya di rahasiakan .
"sangat menjengkelkan sekali orang iseng ini tengah malam begini menelpon , sangat mengganggu saja" keluhku . Lalu ku putuskan untuk me-rejectnya.
Sms yang tadi Aku ketik belum sempat tersimpan , jadi terpaksa harus aku ketik ulang. Tak lama orang yang tadi, menelpon ku lagi masih sama dengan nomor yang di rahasiakan .
 Dengan kesalnya Aku pun mengangkat telpnya "haloo !! siapa sih ini ? ganggu aja !!" , Aku sangat kesal , rasanya Aku ingin meninju wajah orang ini . "sayaaaaaaaang , happy anniversary yaa , jangan marah dong ini Aku Dhika" Ada sahutan yang membuatku kaget , ternyata itu Dhika . Aku tidak menyangka dia juga akan terjaga malam ini , Aku kira dia sedang tertidur dengan pulasnya namun ternyata tidak seperti yang Aku duga , sungguh mendengar suaranya pada malam itu membuatku sangat senang . "kamu keluar dong , Aku ada di depan rumah kamu nih", mendengar dia berkata seperti itu Aku kaget dan sempat tidak percaya kalau dia benar-benar datang ke rumahku karena dia tidak pernah se-nekat ini sebelumnya. Aku buka tirai kamarku dan Aku lihat dia benar-benar sedang menungguku di depan pintu gerbang. Aku langsung menghampirinya ke lantai bawah dan membukakan pintu .
"kamu, ngapain tengah malam begini datang ke rumahku ?" tanyaku dengan cemas. "ini , aku ingin memberikan ini untukmu , happy anniversary sayang" Satu bucket yang berisi 12 tangkai mawar merah dia berikan untukku , sungguh tidak pernah Aku membayangkan hal ini sebelumnya . Rencana yang sudah Aku rancang terpaksa gagal semua ,ternyata ada surprise darinya yang mendahului semua rencana ku.
Senyumnya begitu manis dan hangat kurasakan saat dia menyatakan rasa sayangnya padaku . Sungguh malam ini begitu indah , di bawah sinar bulan yang terang dia memelukku dengan erat sekali seakan-akan dia akan pergi jauh dan tidak akan kembali lagi. Dalam hangat dekapannya itu , Aku memanjatkan doa kepada Tuhan . Aku ingin selalu bersamanya karena Aku sangat menyayangnya , Aku ingin dia selalu disini menemaniku.
waktu terasa singkat , Dhika melepaskan pelukannya dariku dan pamit untuk pulang. Padahal Aku masih ingin berlama-lama dengannya. Entah mengapa lambaian tangannya saat itu membuatku sedih , Aku melihatnya tersenyum kepadaku dari kejauhan .
Malam yang indah ini terasa begitu singkat . Aku putuskan untuk mengakhiri malam ini dengan mengingatnya sambil memeluk bunga yang dia berikan tadi.

pagi yang sangat cerah . cahaya matahari yang masuk melalui celah celah jendela kamarku seperti memaksaku untuk membuka mata. Aku masih merasa kalau tadi malam itu hanyalah mimpi , Aku baru tersadar saat Aku melihat ada bucket mawar merah indah disampingku. Begitu nyata , sungguh malam itu begitu indah dan Aku tidak akan melupakan semuanya .
hari ini hari minggu , tapi bukan waktunya untuk bermalas-malasan. Aku menyimpan bucket mawar dari Dhika di sebelah bingkai foto kami berdua yang terletak di atas meja kecil dekat tempat tidurku, lalu tanpa membuang banyak waktu Aku membereskan kamarku dan bergegas mandi.
Ketika hendak sarapan , terdengar bunyi klakson , dan Aku kenal sekali dengan bunyi klakson itu . yaa, itu bunyi klakson ninja nya Dhika. Ternyata Dhika datang ke rumahku, padahal dia tidak bilang padaku kalau dia akan datang menjemputku. Aku pun keluar untuk menghampirinya,
"ayo cepat ganti baju, aku ingin mengajakmu jalan jalan hari ini , kita tidak punya banyak waktu bergegas sebelum jalanan macet!" perintahnya padaku, "kamu mau ngajak Aku kemana ? " tanyaku , "spesial , ayo dong sayang cepat tidak usah banyak tanya, segera ganti baju mu" . Bergegas Aku pun langsung menuruti perintahnya , Aku tidak ingin membuatnya menunggu lama .
Setelah berganti baju, Aku pun segera naik ke motornya . Motornya melesat begitu kencang , membuatku sangat takut dan sesekali Aku mencubit perutnya menyuruhnya untuk tidak mengebut.
Aku sandarkan daguku di atas bahu kirinya sambil memeluk nya dengan sangat erat. Aku melihat wajahnya yang tertutup helm sebagian dari ujung kaca spion motornya. Sesekali dia menoleh ke kaca spion dan tersenyum padaku yang sedang memperhatikannya. Pandangannya begitu teduh , seakan-akan meyakinkanku kalau semua akan baik-baik saja.
Entah akan kemana dia akan membawaku pergi, daerah ini begitu asing Aku belum pernah pergi ke daerah ini sebelumnya.
Aku pun tertidur di punggungnya , dan aku pun terbangun karena motornya berhenti . Saat Aku membuka mataku , sungguh indah yang kulihat , pantai dengan ombaknya yang menggulung-gulung seakan-akan menarik pasir putih yang ada di tepian.
Dhika menggenggam tanganku dan mengajakku lari menghampiri ombak yang bergulung-gulung di pantai. Sesekali dia mencium pipiku secara tiba-tiba , membuatku ingin mengejarnya. Kami berlarian , bercanda , tertawa bersama seakan waktu begitu terasa panjang.
Terik cahaya matahari membuat tubuhku cepat merasa lelah, aku melihat keringatnya bercucuran di keningnya yang mengeryit karena kepanasan dan kami memutuskan untuk istirahat di warung yang berada di pinggir pantai. "maaf ya sayang , Aku hanya bisa mengajakmu kesini dan hanya bisa membuatmu menjadi lelah seperti ini" ujarnya sambil mengusap keringatku , "Aku tidak merasa lelah , Aku senang sekali bermain air denganmu , kita kan jarang bermain seperti ini" jawabku. "Aku janji , ini yang terakhir kalinya Aku membuatmu lelah, setelah ini Aku tidak akan lagi mengajakmu ke pantai yang cuacanya membakar kulitmu seperti ini, maafkan aku Tischa" senyumannya yang tadi berubah , Dhika terlihat begitu sedih , dia merasa tidak pernah bisa memberikan yang terbaik untukku , padahal menurutku ini adalah kenangan yang sangat indah darinya , karena ini kali pertama Dhika mengajakku ke tempat ini , sebelumnya Dhika tidak pernah mengajakku ke tempat yang jauh seperti ini.
di warung kecil itu , Aku dengan Dhika melakukan hal unik yang biasa kami berdua lakukan jika sedang berdua . Kami bermain ayam-ayaman, yang kalah akan mendapat hukuman yang sudah kami tentukan berdua yaitu yang kalah harus rela wajahnya di tempeli cokelat dan butiran nyam-nyam. hmm , kali ini nasib tidak berpihak kepadaku , Aku kalah dan habislah wajahku menjadi sasaran iseng Dhika , wajahku berubah menjadi seperti monster nyam-nyam . Aku pun merajuk karena Dhika curang , dia tidak mau main ayam-ayaman lagi karena dia takut kalah dan bernasib sama seperti Aku . Aku pun memutuskan untuk mengganti permainan , kali ini kami bermain gunting kertas batu dan kali ini Dhika yang kalah . Aku menghukumnya , Aku coretin mukanya dengan spidol berwarna merah . Aku anggap wajahnya adalah kanvas , sesuka hatiku apa saja Aku gambarkan di wajahnya. Saat dia bercermin di layar handphonenya , dia tidak terima wajahnya menjadi sangat kotor karena coretanku lalu dia mengejarku hingga ke pantai mendekati ombak-ombak .  Kami pun bermain air kembali , Aku menghapus coretan yang ada di wajahnya dengan air pantai sampai semua coretan hilang. Dhika mengajakku duduk di tepi pantai yang teduh , dia memintaku untuk memijat wajahnya yaa itulah yang sering dia minta dariku. Aku pun memijat wajahnya , Dhika menyandarkan kepalanya di atas pahaku hingga dia pun tertidur karena pijatanku. Aku melihat wajahnya yang teduh , tidak seperti biasanya wajah nya terlihat sangat lelah ,Aku mengusap wajahnya sungguh kurasakan hidupku seperti sempurna karena kehadirannya . Aku ingin selalu bersamanya , hari ini sangatlah spesial bagiku sungguh hari ini tak akan pernah terlupakan.
Aku membangunkannya dari tidur , Aku mengajaknya pulang karena waktu sudah sore dan sepertinya akan turun hujan.
Saat Aku menarik tangannya untuk bergegas pulang , Dhika menahanku . Dia mencium pipi kananku , pipi kiriku dan keningku yaa ciuman itu aku sebut ciuman segitiga cinta. "Hari ini spesial , kenanglah selalu , semua yang tadi kita lakukan bersama anggaplah kado dari ku untukmu tischa Aku ingin membuatmu bahagia pada hari ini , karena aku takut Aku tidak akan bisa memberikannya suatu hari nanti, Aku akan menyayangmu sampai titik terakhirku Tischa" kata-kata darinya membuat haru suasana , aku pun memeluknya dan menangis di pelukannya .
kami pun pulang , karena lelah Aku tertidur di punggungnya selama perjalanan pulang. Aku memeluknya erat , karena seperti biasa dia pasti saja mengebut.
sesekali tanganku melepaskan pelukannya , dan dia menggenggam tanganku kembali merekatkan tanganku kembali untuk memeluknya .
jalanan yang bolong dan jelek membangunkan aku dari tidurku , aku putuskan untuk bangun dan kembali menyandarkan daguku di bahu kirinya .
Aku melihat di depan kami ada truk besar yang melaju dengan pelan , lalu motor Dhika mencoba untuk menyalip truk tersebut di jalur kanan. ketika hendak menyalip Dhika hilang kendali karena di depannya ada mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi ke arahnya , motor kami tidak bisa menghindar dengan cepat . Lalu mobil itu menabrak kami , sungguh kejadian ini sangat membuatku takut , Dhika terlepas dari pelukanku Aku terjatuh dan tubuh Dhika terhempas masuk ke bawah truk besar yang akan kami salip tadi. "Dhikaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa !!" dengan setengah sadar Aku mencoba untuk lari menghampiri , namun apa daya Aku tidak bisa berbuat apa apa , tubuh Dhika terseret truk besar tersebut .
Aku melihat banyak sekali darah yang bercucuran , orang-orang yang melihat kejadian itu dengan segera menolong kami dan membawa kami ke tepi jalan raya. Aku tidak perduli dengan keadaanku yang masih lemah pada saat itu ,hanya satu orang yang sangat Aku khawatirkan , Aku segera mencari Dhika.
Aku melihat Dhika yang terbujur kaku di tepian kanan jalan , "Dhik bangun ! dhika bangun !" Aku menangis melihat keadaannya pada saat itu.
Aku merasa bersalah sekali akan kejadian itu , Aku tidak akan memaafkan diriku sendiri kalau sampai terjadi sesuatu pada Dhika. Namun semua terlambat , sesampainya di Rumah sakit terdekat dokter pun menyatakan kalau Dhika sudah di panggil oleh yang Maha Kuasa . Tubuhku menjadi lemah seketika , aku terjatuh dan tidak percaya akan semua yang dokter tadi katakan.
Aku menghampiri jenazah Dhika yang berada di ruang IGD . Aku memeluknya ,aku menangisi kepergiannya . Jika aku tahu akan seperti ini akhirnya , aku akan menolak ajakan Dhika tadi pagi , aku merasa sangat bersalah aku masih belum bisa merelakan kepergiannya.
tangisanku mengantarkannya pulang ke rumah duka, aku tidak bisa menghentikan tangisanku. Di sepanjang perjalanan Aku terus menggenggam tangannya yang sudah dingin.
keluarga Dhika pun sangat terpuruk , melihat keadaan dhika sudah tidak bernyawa lagi. Tangisanku dan keluarganya membuat suasana menjadi sangat haru.
jenazah Dhika di semayamkan semalam di rumahnya, besok pagi baru di makamkan.

keesokan harinya Aku beserta mama dan papa datang untuk turut serta dalam pemakaman Dhika. Aku tak bisa menahan air mataku yang jatuh saat melihat orang yang aku sayangi disemayamkan di tempat peristirahatan terakhirnya. Aku taruh bucket bunga yang kemarin malam dia beri untukku di samping batu nisannya, ku cium nisannya , ku basuh namanya dengan air.

mungkin semua rencana yang kami persiapkan untuk hari spesial itu tidak lebih indah dari apa yang telah Tuhan rencanakan. Rencana Tuhan adalah rencana yang paling indah untuk Dhika.
Sehari saja dia membuatku bahagia, Tuhan akan membalas semua perlakuannya terhadapku dengan menempatkannya pada tempat terindah di Syurga.
Dhika akan bahagia selamanya di sana .

Hari itu adalah hari spesial sekaligus adalah hari dimana seluruh kenyataan pedih harus ku terima . Hari itu adalah kesan terakhir dari Dhika untuk yang terakhir kalinya. Jika suatu hari aku mengingat hari itu aku akan tersenyum mengingatnya dan aku akan terus mendoakannya agar dia tetap berada di tempat yang spesial di syurga.